A. Metode Penelitian Kuantitatif
Menururt Punch (1988: 4) metode penelitian kuantitatif merupakan
penelitian empiris di mana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat
dihitung/ angka. Penelitian kuantitatif memerhatikan pada pengumpulan dan
analisis data dalam bentuk numerik.
Metode penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan
bersifat obyektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif
yang bisa diukur. Variabel-variabel penelitian dapat
diidentifikasi dan interkorelasi variabel dapat diukur. Peneliti kuantitatif
menggunakan sisi pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia teliti. Selain
itu, penelitian kuantitatif memiliki beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian
Penelitian kuantitatif memiliki tujuan mengeneralisasi temuan
penelitian sehingga dapat digunakan untuk memprediksi situasi yang sama
pada populasi lain. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan
hubungan sebab-akibat antar variabel yang diteliti.
2. Pendekatan
Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis.
Peneliti menggunakan teknik manipulasi dan mengkontrol variabel melalui
instrumen formal untuk melihat interaksi kausalitas. Peneliti mencoba mereduksi
data menjadi susunan numerik selanjutnya ia melakukan analisis terhadap komponen penelitian (variabel). Penarikan kesimpulan secara
deduksi dan menetapkan norma secara konsensus. Bahasa penelitian dikemas dalam
bentuk laporan.
3. Peran peneliti
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti secara ideal berlaku
sebagai observer subyek penelitian yang tidak terpengaruh dan memihak
(obyektif).
4. Pendekatan kuantitatif
lebih menitikberatkan pada frekuensi tinggi
5. Kebenaran dari hasil
analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat di
generealisasi.
6. Penelitian kuantitatif
menggunakan paradigma positivistik-ilmiah
Segala
sesuatu dikatakan ilmiah bila dapat diukur dan diamati secara obyektif yang
mengarah kepada kepastian dan kecermatan (Sunarto, 1993: 3). Karena itu,
paradigma ilmiah-positivisme melahirkan berbagai bentuk percobaan, perlakuan,
pengukuran dan uji-uji statistik.
7. Penelitian kuantitatif
sering bertolak dari teori.
Sehingga bersifat
reduksionis dan verifikatif, yakni hanya membuktikan teori (menerima atau
menolak teori).
8. Penelitian kuantitatif khususnya
eksperimen, dapat menggambarkan sebab-akibat.
Peneliti seringkali tertarik untuk mengetahui: apakah X
mengakibatkan Y? atau, sejauh mana X mengakibatkanY? Jika peneliti hanya
tertarik untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y, penelitian eksperimen akan
mengendalikan atau mengontrol berbagai variabel (X1, X2, X3 dan seterusnya)
yang diduga akan berpengaruh terhadap Y. Kontrol dilakukan sedemikian rupa
bukan hanya melalui teknik-teknik penelitian melainkan juga melalui analisis
statistik.
9. Waktu pengumpulan dan analisis data sudah
dapat dipastikan
Peneliti dapat menentukan berbagai aturan yang terkait dengan
pengumpulan data, jumlah tenaga yang diperlukan, berapa lama pengumpulan data
akan dilakukan, dan jenis data yang akan dikumpulkan sesuai hipotesis yang
dirumuskan. Hal ini sejalan dengan instrumen yang sudah baku dan sudah
dipersiapkan. Demikian halnya model analisis data, uji-uji statistik, dan
penyajian data, termasuk tabel-tabel yang akan dipergunakan sudah dapat
ditentukan.
ada beberapa metode penelitian yang termasuk pada penelitian
kuantitatif.
B.
Jenis-jenis metode
penelitian kuantitatif menurut para ahli diantaranya
adalah:
1. Metode Deskriptif
Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat
serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap,
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu
fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang
berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya
(Best, 1982:119).
2. Metode Komparatif
Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan
untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek
yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti.
Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu
instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan
variable yang diteliti.
3. Metode Korelasi
Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti.
Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih
fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
4. Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu
bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992)
“metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum
penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey
(1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik
pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.
5. Metode Ex Post Facto
Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti
hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan
sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu
mengakibatkan variable tertentu.
6. Metode True Experiment
Dikatakan true experiment (eksperimen yang
sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua
variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas
internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri
utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok
kontrol diambil secara
random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok
kontrol dan sampel yang dipilih secara random.
7. Metode Quasi Experiment
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design,
yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
8. Metode subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental),
merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.
C. Langkah-Langkah
Metode Penelitian
Karena metode Penelitian ilmiah dilakukan
secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan
dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode
ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah
Perumusan
masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah
kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya.
Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan
sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada
di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin
timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya
ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam
merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut:
a. Masalah hendaknya
dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya
singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang
akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah
yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda
bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat
diukur.
2. Perumusan
hipotesis
Ketika
kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada
saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih
meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan
untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan
sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai
hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan
yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan
kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin
saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk
menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat.
3. Perancangan
penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu
harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi
tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah
penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam
penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas
yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat
menentukan variabel lainnya (variabel terikat).
b. Variabel terikat
yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh
variabel bebas).
c. Variabel control
yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan
atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan
penelitian
Langkah
langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Persiapan
penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat,
bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan
baik.
b. Pelaksanaan
1. Pengumpulan/pengambilan
data
a) Data
kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan
menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman
(hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba
(kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka
data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit,
dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
b) Data kualitatif
merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh
data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah
mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
2. Pengolahan
data
Setelah
data-data yang diperlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang diperoleh dapat ditulis atau
dinyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
3. Menarik kesimpulan
Setelah pengolahan data melalui analisis
selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat
sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita
dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan
yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita
buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang
melatarbelakangi penelitian.
5. Pelaporan
penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian
meliputi :
a. Pendahuluan, bagian
pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi
tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis.
b. Telaah kepustakaan/kajian
teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah
yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian,
berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan,
pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi
tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan
sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan
pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil
dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk
grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan
saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp
hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain,
yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian
selanjutnya.
1 komentar:
nice :-)
Posting Komentar