LANGKAH KEGIATAN PRAKTIK MATA KULIAH STATISTIKA
CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELOMPOK
Cari H (Highest score/skor tertinggi)
Cari L (Lowest score/skor terendah)
Cari R (Total Range / R = (H-L)+1
Tetapkan interval class (i), acuan berbeda-beda tergantung kesepakatan. Umumnya R/i= 10-20, Walpole: 5-20, rumus: k = 1 + 3,3 log N.
Sebaiknya i adalah bilangan ganjil: 3, 5, 7, dst
Tetapkan bilangan dasar interval masing-masing kelas interval
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi (TDF)
Melakukan tabulasi data
CARA MEMBUAT POLIGON
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi (TDF)
Menentukan titik tengah/Midpoint masing-masing kelas interval
Menyiapkan grafik sumbu absis (X) dan ordinat (Y)
Menentukan titik pertemuan (X,Y) yakni (titik tengah, frekuensi) dari masing-masing kelas interval
Menghubungkan titik-titik koordinat. Garis menuju nilai bawah interval dan nilai atas interval berupa garis putus-putus.
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi (TDF)
Menentukan titik nyata yakni batas bawah dan batas atas masing-masing kelas interval
Menyiapkan grafik sumbu absis (X) dan ordinat (Y)
Menentukan titik (X,Y) yakni pertemuan nilai nyata (batas bawah dan batas atas interval) dengan frekuensi
Menghubungkan titik-titik koordinat menjadi balok-balok yang berjajar.
TUGAS PORTOFOLIO 1
Berikut disajikan data hasil tes siswa kelas VIII dalam keterampilan menulis karangan argumentasi
43 62 52 48 46 65 43 48 52 51 57 48 48
38 42 44 46 43 35 42 42 45 44 46 40 40
47 52 38 51 45 38 51 40 46 45 54 55 41
50 59 42 39 56 44 43 47 51 43 50 34 40
53 42 31 44 51 43 48 41 43 48 41 55 40
UKURAN TENDENSI PUSAT
DASAR KONSEPTUAL:
Dengan menggunakan ukuran tendensi pusat/ukuran harga rata-rata/ukuran nilai rata-rata/average kita akan memperoleh “satu angka” dari sekian banyak angka yang ada dan dari satu angka tersebut kita memperoleh “gambaran umum secara menyeluruh” dari data yang kita teliti.
APLIKASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN
Nilai rata-rata rapor, IP, IPK, dsb
MACAM-MACAM UKURAN RATA-RATA
Arithmatic mean/rata-rata hitung (M)
Median/medium/rata-rata pertengahan (Mdn, Me, Mn)
Modus/rata-rata frekuensi maksimal (Mo)
Geometric mean (rata-rata ukur)
Harmonic mean (Rata-rata harmonis)
MEAN/RATA-RATA HITUNG (M)
TDF data tunggal TDF data kelompok
f=1 Mx = (∑X)/N a. Metode panjang: Mx = (∑fX)/N
f≥1 Mx = (∑fX)/N b. Metode singkat: Mx = M’ + i (∑fx')/N
Keterangan:
∑fX = Jumlah perkalian f dengan X (Mid point)
N = Number of Cases
i = panjang kelas interval
M’ = Mean terkaan
∑fx’ = jumlah perkalian f dengan x’
Contoh
Perhitungan Mean dengan menggunakan metode singkat
*Cara menentukan mean terkaan (M’)= menentukan midpoint dari kelas yang memiliki frekuensi tertinggi, pada tabel berikut kelas yang memiliki frekuensi tertinggi adalah kelas 55-59, sehingga mean terkaan kita tentukan adalah 57. Atau dengan memilih salah satu midpoint yang terletak di tengah-tengah kelas interval .Dari tabel, dapat 52 atau 57.Kita pilih yang 57.
Contoh Tabel 1 Perolehan skor tes membaca pemahaman siswa kelas VII
Interval nilai f X x’ fx’
75-79 8 77 +4 +32
70-74 16 72 +3 +48
65-69 32 67 +2 +64
60-64 160 62 +1 +160
55-59 240 57 = M’ 0 0
50-54 176 52 -1 -176
45-49 88 47 -2 -176
40-44 40 42 -3 -120
35-39 32 37 -4 -128
30-34 8 32 -5 -40
N= 800 - - ∑fx’ = -336
Diketahui: M’=57, i=5, ∑fx’ = -336, N= 800
Mx = M’ + i (∑fx')/N
= 57 + 5 ((-336)/800)
= 57 – 1680/800 = 57 – 2,10 = 54,90 (cek dengan cara panjang!) 43920/800=54,90
MEDIAN (Mdn/Me/Mn)
TDF data tunggal TDF data kelompok
f=1 Mdn = cari nilai tengah
f≥1 Mdn =ℓ + (1/2 N-fkb)/fi Mdn =ℓ + (1/2 N-fkb)/fi x i
atau Mdn =u -(1/2 N-fka)/fi atau Mdn =u -(1/2 N-fka)/fi x i
keterangan
ℓ = lower limit/batas bawah nyata skor yang mengandung median
u = upper limit/batas atas nyata skor yang mengandung median
fkb = frek. Kumulatif yg terletak di bawah skor yang mengandung median
fka = frek. Kumulatif yg terletak di atas skor yang mengandung median
fi = frekuensi asli skor yang mengandung median
I = panjang kelas interval
N = number of cases
Contoh tabel 2 Perolehan nilai kompetensi menulis cerpen siswa kelas VII
Interval nilai f fkb fka
65-69 6 100 = N 6
60-64 24 94 30
55-59 25 70 55
50-54 15 45 70
45-49 10 30 80
40-44 6 20 86
35-39 5 14 91
30-34 4 9 95
25-29 3 5 98
20-24 2 2 100 = N
Total N= 100 - -
Mencari letak pertengahan = ½ N= 1/2x 100 = 50, berarti pada interval 55-59, jadi
ℓ = 54,50; fi= 25; fkb=45; i=5
Mdn =ℓ + (1/2 N-fkb)/fi x i =
= 54,50 + (1/2 100-45)/25 x 5
= 54,50 +( 5/25 x 5)= 54,50 + 1 = 55,50
Dengan rumus kedua
Mdn =u -(1/2 N-fka)/fi x i
=59,50-(1/2 100-30)/25 x 5
= 59,50 – (20/25 x 5) = 59,50 – 4 = 55,50
MODUS
Nilai yang paling sering muncul
Langkah: untuk data tunggal, cari nilai yang paling sering muncul
Untuk data kelompok, tentukan interval kelas yang frekuensinya paling tinggi
Rumus
Mo = ℓ + fa/(fa+fb ) x i atau Mo =u -fb/(fa+fb ) x i
Keterangan
ℓ = Modus
fa= frekuensi di atas interval kelas yang mengandung modus
fb = frekuensi di bawah interval kelas yang mengandung modus
dari tabel sebelumnya diketahui,
ℓ = 54,50; fa= 24; fb= 15; i=5; u= 59,50
Mo = ℓ + fa/(fa+fb ) x i atau Mo =u -fb/(fa+fb ) x i
= 54,50 + (24/39x5) = 59,50 – (15/39x5)
= 54,50 + 3,08 = 59,50 – 1,92
= 57,58 = 57,58
TUGAS PORTOFOLIO 2
Berikut merupakan TDF hasil Ujian Akhir Mata Pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMP Bina Mulia
Interval nilai f
95-99 1
90-94 1
85-89 5
80-84 7
75-79 12
70-74 10
65-69 6
60-64 3
55-59 3
50-54 2
Total 50 = N
Dari data di atas, carilah:
Mean dengan cara 1) panjang dan 2) singkat
Median (2 rumus)
Modus (2 rumus)
PORTOFOLIO 3
Berikutadalah data nilai hasil Ujian Akhir Semester Mata kuliah Statistik yang diikuti oleh 100 orang mahasiswa PBSI
63 69 70 78 67 62 75 70 61 74
61 65 64 66 70 74 63 64 68 58
51 60 63 64 81 61 72 63 65 62
71 57 61 77 65 58 72 61 64 68
68 68 64 65 54 69 66 64 67 75
66 62 70 57 67 68 70 70 73 62
60 60 64 66 65 60 67 64 60 58
57 66 67 63 64 55 67 67 65 70
69 71 73 69 60 71 66 73 70 65
62 59 54 67 66 52 67 54 65 66
Soal
Sajikan data di atas ke dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi (TDF) data kelompokan dengan interval kelas = 3
CarilahQ1, Q2, Q3
Carilahdesile
Carilahpresentil
Interval nilai f
95-99 1
90-94 1
85-89 5
80-84 7
75-79 12
70-74 10
65-69 6
60-64 3
55-59 3
50-54 2
Total 50 = N
disini anda akan mendapatkan tulisan mengenai pendidikan, khususnya bagi kalian yg berlatar belakang ilmu ekonomi Mj. Keuangan N Perbankan. Slamat membaca atau juga copas :)
Jumat, 17 Oktober 2014
Sabtu, 22 Februari 2014
Konsep Biaya Modal
1. pada dasarnya biaya
modal merupakan biaya rata-rata tertimbang dari biaya modal,konsep biaya
modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai aktiva dan operasi perusahaan
perhitungan penggunaan modal sangatlah penting dengan alasan ,yaitu memaksimalkan
nilai perusahaan mengharuskan penggunaan biaya diminimumkan,keputusan
penganggaran modal memerlukan suatu estimasi biaya modal,keputusan-keputusan
lain seperti leasing.Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis
investasi karena dapat menunjukan tingkat minimum laba investasi yang harus diperoleh dari investasi tersebut
,jika investasi tersebut tidak dapat memberikan laba investasi
sekurang-kurangnya sebesar biaya yang di tanggung maka investasi itu tidak
perlu dilakukan.Biaya modal dapat pula diartikan bahwaq biaya modal suatu
perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memberi kepuasan kepada investornya pada
tingkat resiko tertentu.
2. Biaya modal pada dasarnya merupakan biaya
rata-rata tertimbang dari biaya modalindividual. Beberapa Langkah
untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang,yaitu:
A. Mengidentifikasi sumber-sumber dana secara umum ada dua sumber dana yang paling
sering digunakan yaituutang dan
saham. Utang bisa terdiri dari utang bank atau utang obligasi. Sahambisa berupa
private placement bisa juga membeli saham yang diperjualbeliakn.Pendapatan
saham terdiri dari dividend an Capital Gain.
B. Menghitung biaya modal individual
Biaya Modal Utang .Biaya modal yang paling tepat untuk semua keputusan adalah
biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (WACC).Weighted
Average Cost of
Capital ( WACC), adalah rata-rata biaya pendanaan
jangkapanjang yang dihitung dengan cara mengalikan masing-masing sumber pendanaan dengan
proporsi pada struktur modal,pengertian lain dari ahli ekonomi tentang biaya
rata-rata tertimbang (WACC) ,yaitu adalah
perhitungan biaya perusahaan dengan memberi bobot masing-masing katagori modal
(modal pemegang saham, pinjaman bank, obligasi dan lain sebagainya). WACC
merupakan rata-rata tingkat hasil yang diharapkan atas investasi suatu
perusahaan.
3. Terkait
dengan pembiayaan atas satu aktiva atau lebih variabel-variabel penting yang
mempengaruhi biaya modal antara lain:
# Keadaan-keadaan
umum perekonomian.
Faktor ini menentukan tingkat bebas risiko
atau tingkat hasil tanpa risiko.
# Daya jual saham
suatu perusahaan.
Jika daya jual saham meningkat,
tingkat hasil minimum para investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah.
# Keputusan-keputusan
operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen.
Jika manajemen menyetujui penanaman
modal berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham khusus secara
ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya
meminta tingkat hasil minimum yang
lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat pula.
# Besarnya
pembiayaan yang diperlukan.
Permintaan modal dalam jumlah besar
akan meningkatkan biaya modal perusahaan.
4. Biaya modal
pada dasarnya merupakan biaya rata-rata tertimbang dari biaya modalindividual. Beberapa Langkah
untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang,yaitumengidentifikasi sumber-sumber dana secara umum ada dua sumber dana yang paling
sering digunakan yaituutang dan
saham. Utang bisa terdiri dari utang bank atau utang obligasi. Sahambisa berupa
private placement bisa juga membeli saham yang diperjualbeliakn.Pendapatan
saham terdiri dari dividend an Capital Gain kemudian menghitung biaya
modal individual: Biaya Modal Utang .Biaya modal yang paling tepat untuk semua keputusan adalah
biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (WACC).Weighted
Average Cost of
Capital ( WACC), adalah rata-rata biaya pendanaan
jangkapanjang yang dihitung dengan cara mengalikan masing-masing sumber pendanaan dengan
proporsi pada struktur modal,pengertian lain dari ahli ekonomi tentang biaya
rata-rata tertimbang (WACC) ,yaitu adalah
perhitungan biaya perusahaan dengan memberi bobot masing-masing katagori modal
(modal pemegang saham, pinjaman bank, obligasi dan lain sebagainya). WACC
merupakan rata-rata tingkat hasil yang diharapkan atas investasi suatu
perusahaan.komponen
modal diperhitungkan dalam menentukan WACC. Hutang dagang (accounts payable)
tidak dperhitungkan dalam perhitungan WACC. Hutang wesel (notes payable)
ata hutang jangka pendek yang berbunga (Short-term Interest-bearing debt)
dimasukkan dalam perhitungan WACC hanya jika hutang tersebut merupakan bagian
dari pembelanjaan tetap perusahaan bukan merupakan pembelanjaan sementara.
Pada umumnya hutang jangka panjang dari modal sendiri
merupakan unsur untuk menghitung WACC. Dengan demikian kita harus menghitung: 1) Biaya Hutang (cost
of debt), 2) Biaya laba ditahan (cost of retained earning), 3) Biaya
saham Biasa Baru (cost of new common stock), dan 4) Biaya Saham Preferen
(cost of preferred stock). Biaya modal harus dihitung berdasarkan suatu
basis setelah pajak (after tax basis) karena arus kas setelah pajak
adalah yang paling relefan untuk keputusan investasi.
Berbagai Faktor yang Mempengaruhi
Biaya Modal,di bagi atas :
A. Faktor-faktor yang tidak dapat
dikendalikan perusahaan ,yaitu:
-
suku bunga
- Tarif pajak
B. Faktor-faktor yang dapat
dikendalikan perusahaan ,yaitu
- Faktor-faktor yang dapat
dikendalikan perusahaan
- Kebijakan dividen
- Kebijakan investasi
5. Adapun rasio-rasio selain biaya modal
rata-rata tertimbang yang di gunakan untuk
memperoleh Cost of Capital, perlu dilakukan perhitungan dari
masing-masing sumber dana dan biaya modal rata-rata dari keseluruhan dana yang
digunakan.
Rasio yang digunakan untuk alokasi
modal, yaitu:
• Biaya Hutang = Cost of Debt
• Biaya saham preferen = Cost of Preferred Stock
• Biaya saham biasa = Cost of Common Equity
• Biaya laba ditahan = Cost of
Retained Earning
6. Biaya modal
marjinal rata-rata tertimbang berhubungan dengan uang yang akan datang dari total pembiayaan yang baru. Biaya marjinal
relevan dengan keputusan sekarang karena biaya dari komponen pembiyaan seperti
hutang, saham preferen dan saham biasa meningkat dalam jumlah lebih besar maka
WMCC ( Weight marginal cost of capital ) merupakan fungsi peningkatan dari
tingkat total pembiayaan baru. Peningkatan biaya komponen pembiayaan disebabkan
karena semakin besar resiko penawar dana. Resiko meningkat sesuai dengan
peningkatan ketidakpastian terhadap hasil dari pembiayaan investasi dengan dana
tersebut. Dengan kata lain, penawar dana meminta pengembalian lebih besar dalam
bentuk bunga, dividen atau tingkat pertumbuhan sebagai kompensasi untuk
peningkatan resiko karena peningkatan volume yang lebih besar dari pembiyaan
baru yang dilakukan.
aBiaya
modal, biaya yang munculdariadanya modal sendiridanhutang. Untuk
mengetahuibiaya
modal perusahaanharusmenghitungbiaya rata-rata daribiaya
masing-masing
modal yang dipergunakan, yaitudengancaramenjumlahkanbiaya
masing-masing
modal daridanasendiridandanapinjaman (perkalianporsi modal
sendiridanhutangdenganbiayamodalnya,
namun modal hutangharus
mempertimbangkanpajak).
Menurut
JC. Penney mengadopsidisiplin Economic Value Added (EVA).
Economic
ValueAdded(EVA) merupakanindikatortentangadanyapenciptaannilai
darisuatuinvestasi
yang secarasederhanadapatdiartikansebagailabaoperasi
setelahpajak
(After Tax Operating Income) yang dikurangidengan total biaya
modal
(Total Cost of Capital), dimana total biayadihitungdengancaramengalikan
tingkatbiaya
modal dengan total biaya yang diinvestasikan.
Rumusdasar
EVA adalahsebagaiberikut:
EVA
= Labaoperasisetelahpajak – Biaya modal setelahpajak
=
EBIT (1-Tarif pajak) – (Total modal) (Biaya modal setelahpajak)
Total
modal mencakuputangjangkapanjang, sahampreferen, danekuitassaham
biasa.
Jadi, EVA adalahsuatuestimasilabaekonomis yang sesungguhnyadari
perusahaandalamtahunberjalan,
danhalinisangatberbedadenganlaba
akuntansi.
EVA menunjukkansisalabasetelahsemuabiaya modal, termasuk
modalekuitas,
dikurangkan, sedangkanlabaakuntansiditentukantanpa
memperhitungkan
modal ekuitas.
EVA
akanmenyebabkanperusahaanmemperhatikanstrukturmodalnya. EVA
secaraeksplisitmemperhitungkanbiaya
modal atasekuitasdanmengakuibahwa
karenalebihtingginyaresiko
yang dihadapiolehpemilikekuitas, besarnyatingkat
biaya
modal atasekuitasadalahlebihtinggidaripadatingkatbiaya modal atas
hutang.
-
Selasa, 18 Februari 2014
metode penelitian kuantitatif dan penjelasanya
A. Metode Penelitian Kuantitatif
Menururt Punch (1988: 4) metode penelitian kuantitatif merupakan
penelitian empiris di mana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat
dihitung/ angka. Penelitian kuantitatif memerhatikan pada pengumpulan dan
analisis data dalam bentuk numerik.
Metode penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan
bersifat obyektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif
yang bisa diukur. Variabel-variabel penelitian dapat
diidentifikasi dan interkorelasi variabel dapat diukur. Peneliti kuantitatif
menggunakan sisi pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia teliti. Selain
itu, penelitian kuantitatif memiliki beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian
Penelitian kuantitatif memiliki tujuan mengeneralisasi temuan
penelitian sehingga dapat digunakan untuk memprediksi situasi yang sama
pada populasi lain. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan
hubungan sebab-akibat antar variabel yang diteliti.
2. Pendekatan
Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis.
Peneliti menggunakan teknik manipulasi dan mengkontrol variabel melalui
instrumen formal untuk melihat interaksi kausalitas. Peneliti mencoba mereduksi
data menjadi susunan numerik selanjutnya ia melakukan analisis terhadap komponen penelitian (variabel). Penarikan kesimpulan secara
deduksi dan menetapkan norma secara konsensus. Bahasa penelitian dikemas dalam
bentuk laporan.
3. Peran peneliti
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti secara ideal berlaku
sebagai observer subyek penelitian yang tidak terpengaruh dan memihak
(obyektif).
4. Pendekatan kuantitatif
lebih menitikberatkan pada frekuensi tinggi
5. Kebenaran dari hasil
analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat di
generealisasi.
6. Penelitian kuantitatif
menggunakan paradigma positivistik-ilmiah
Segala
sesuatu dikatakan ilmiah bila dapat diukur dan diamati secara obyektif yang
mengarah kepada kepastian dan kecermatan (Sunarto, 1993: 3). Karena itu,
paradigma ilmiah-positivisme melahirkan berbagai bentuk percobaan, perlakuan,
pengukuran dan uji-uji statistik.
7. Penelitian kuantitatif
sering bertolak dari teori.
Sehingga bersifat
reduksionis dan verifikatif, yakni hanya membuktikan teori (menerima atau
menolak teori).
8. Penelitian kuantitatif khususnya
eksperimen, dapat menggambarkan sebab-akibat.
Peneliti seringkali tertarik untuk mengetahui: apakah X
mengakibatkan Y? atau, sejauh mana X mengakibatkanY? Jika peneliti hanya
tertarik untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y, penelitian eksperimen akan
mengendalikan atau mengontrol berbagai variabel (X1, X2, X3 dan seterusnya)
yang diduga akan berpengaruh terhadap Y. Kontrol dilakukan sedemikian rupa
bukan hanya melalui teknik-teknik penelitian melainkan juga melalui analisis
statistik.
9. Waktu pengumpulan dan analisis data sudah
dapat dipastikan
Peneliti dapat menentukan berbagai aturan yang terkait dengan
pengumpulan data, jumlah tenaga yang diperlukan, berapa lama pengumpulan data
akan dilakukan, dan jenis data yang akan dikumpulkan sesuai hipotesis yang
dirumuskan. Hal ini sejalan dengan instrumen yang sudah baku dan sudah
dipersiapkan. Demikian halnya model analisis data, uji-uji statistik, dan
penyajian data, termasuk tabel-tabel yang akan dipergunakan sudah dapat
ditentukan.
ada beberapa metode penelitian yang termasuk pada penelitian
kuantitatif.
B.
Jenis-jenis metode
penelitian kuantitatif menurut para ahli diantaranya
adalah:
1. Metode Deskriptif
Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat
serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap,
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu
fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang
berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya
(Best, 1982:119).
2. Metode Komparatif
Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan
untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek
yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti.
Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu
instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan
variable yang diteliti.
3. Metode Korelasi
Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti.
Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih
fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
4. Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu
bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992)
“metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum
penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey
(1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik
pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.
5. Metode Ex Post Facto
Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti
hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan
sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu
mengakibatkan variable tertentu.
6. Metode True Experiment
Dikatakan true experiment (eksperimen yang
sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua
variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas
internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri
utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok
kontrol diambil secara
random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok
kontrol dan sampel yang dipilih secara random.
7. Metode Quasi Experiment
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design,
yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
8. Metode subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental),
merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.
C. Langkah-Langkah
Metode Penelitian
Karena metode Penelitian ilmiah dilakukan
secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan
dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode
ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah
Perumusan
masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah
kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya.
Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan
sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada
di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin
timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya
ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam
merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut:
a. Masalah hendaknya
dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya
singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang
akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah
yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda
bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat
diukur.
2. Perumusan
hipotesis
Ketika
kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada
saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih
meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan
untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan
sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai
hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan
yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan
kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin
saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk
menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat.
3. Perancangan
penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu
harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi
tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah
penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam
penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas
yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat
menentukan variabel lainnya (variabel terikat).
b. Variabel terikat
yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh
variabel bebas).
c. Variabel control
yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan
atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan
penelitian
Langkah
langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Persiapan
penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat,
bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan
baik.
b. Pelaksanaan
1. Pengumpulan/pengambilan
data
a) Data
kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan
menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman
(hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba
(kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka
data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit,
dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
b) Data kualitatif
merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh
data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah
mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
2. Pengolahan
data
Setelah
data-data yang diperlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang diperoleh dapat ditulis atau
dinyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
3. Menarik kesimpulan
Setelah pengolahan data melalui analisis
selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat
sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita
dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan
yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita
buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang
melatarbelakangi penelitian.
5. Pelaporan
penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian
meliputi :
a. Pendahuluan, bagian
pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi
tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis.
b. Telaah kepustakaan/kajian
teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah
yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian,
berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan,
pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi
tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan
sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan
pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil
dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk
grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan
saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp
hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain,
yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian
selanjutnya.
Langganan:
Postingan (Atom)