Jumat, 21 Agustus 2015

Analisa Perilaku Konsumen

Aplikasi Perilaku Konsumen dalam Bisnis[sunting | sunting sumber]

Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).[3] Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.[4] Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.[4] Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.[4] Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.

Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen[sunting | sunting sumber]

Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.[5] Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif.[5] Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.[5] Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi danstatistika.[5] Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow (Teori hierarki kebutuhan Maslow) untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.[5]

Roda analisis konsumen[sunting | sunting sumber]

Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan pemasar untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik.[5] Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.

Jumat, 17 Oktober 2014

LANGKAH KEGIATAN PRAKTIK MATA KULIAH STATISTIKA

CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELOMPOK
Cari H (Highest score/skor tertinggi)
Cari L (Lowest score/skor terendah)
Cari R (Total Range / R = (H-L)+1
Tetapkan interval class (i), acuan berbeda-beda tergantung kesepakatan. Umumnya R/i= 10-20, Walpole: 5-20, rumus: k = 1 + 3,3 log N.
Sebaiknya i adalah bilangan ganjil: 3, 5, 7, dst
Tetapkan bilangan dasar interval masing-masing kelas interval
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi (TDF)
Melakukan tabulasi data
CARA MEMBUAT POLIGON
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi (TDF)
Menentukan titik tengah/Midpoint masing-masing kelas interval
Menyiapkan grafik sumbu absis (X) dan ordinat (Y)
Menentukan titik pertemuan (X,Y) yakni (titik tengah, frekuensi) dari masing-masing kelas interval
Menghubungkan titik-titik koordinat. Garis menuju nilai bawah interval dan nilai atas interval berupa garis putus-putus.
CARA MEMBUAT HISTOGRAM
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi (TDF)
Menentukan titik nyata yakni batas bawah dan batas atas masing-masing kelas interval
Menyiapkan grafik sumbu absis (X) dan ordinat (Y)
Menentukan titik (X,Y) yakni pertemuan nilai nyata (batas bawah dan batas atas interval) dengan frekuensi
Menghubungkan titik-titik koordinat menjadi balok-balok yang berjajar.

TUGAS PORTOFOLIO 1
Berikut disajikan data hasil tes siswa kelas VIII dalam keterampilan menulis karangan argumentasi
43   62   52   48   46   65   43   48   52   51   57   48   48
38   42   44   46   43   35   42   42   45   44   46   40   40
47   52   38   51   45   38   51   40   46   45   54   55   41
50   59   42   39   56   44   43   47   51   43   50   34   40
53   42   31   44   51   43   48   41   43   48   41   55   40
UKURAN TENDENSI PUSAT

DASAR KONSEPTUAL:
Dengan menggunakan ukuran tendensi pusat/ukuran harga rata-rata/ukuran nilai rata-rata/average kita akan memperoleh “satu angka” dari sekian banyak angka yang ada dan dari satu angka tersebut kita memperoleh “gambaran umum secara menyeluruh” dari data yang kita teliti.
APLIKASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN
Nilai rata-rata rapor, IP, IPK, dsb
MACAM-MACAM UKURAN RATA-RATA
Arithmatic mean/rata-rata hitung (M)
Median/medium/rata-rata pertengahan (Mdn, Me, Mn)
Modus/rata-rata frekuensi maksimal (Mo)
Geometric mean (rata-rata ukur)
Harmonic mean (Rata-rata harmonis)


MEAN/RATA-RATA HITUNG (M)

TDF data tunggal TDF data kelompok
f=1      Mx = (∑X)/N a. Metode panjang:  Mx =  (∑fX)/N

f≥1 Mx = (∑fX)/N b. Metode singkat:  Mx = M’ + i  (∑fx')/N

Keterangan:
∑fX  = Jumlah perkalian f dengan X (Mid point)
N  = Number of Cases
i       = panjang kelas interval
M’   = Mean terkaan
∑fx’ = jumlah perkalian f dengan x’


Contoh
Perhitungan Mean dengan menggunakan metode singkat
*Cara menentukan mean terkaan (M’)= menentukan midpoint dari kelas yang memiliki frekuensi tertinggi, pada tabel berikut kelas yang memiliki frekuensi tertinggi adalah kelas 55-59, sehingga mean terkaan kita tentukan adalah 57. Atau dengan memilih salah satu midpoint yang terletak di tengah-tengah kelas interval .Dari tabel, dapat 52 atau 57.Kita pilih yang 57.

Contoh Tabel 1 Perolehan skor tes membaca pemahaman siswa kelas VII
Interval nilai f X x’ fx’
75-79 8 77 +4 +32
70-74 16 72 +3 +48
65-69 32 67 +2 +64
60-64 160 62 +1 +160
55-59 240 57 = M’ 0 0
50-54 176 52 -1 -176
45-49 88 47 -2 -176
40-44 40 42 -3 -120
35-39 32 37 -4 -128
30-34 8 32 -5 -40
N= 800 - - ∑fx’ = -336


Diketahui: M’=57, i=5, ∑fx’ = -336, N= 800

Mx = M’ + i  (∑fx')/N

        = 57 + 5 ((-336)/800)

        = 57 – 1680/800 = 57 – 2,10 = 54,90        (cek dengan cara panjang!) 43920/800=54,90


MEDIAN (Mdn/Me/Mn)
TDF data tunggal TDF data kelompok
f=1      Mdn = cari nilai tengah
f≥1 Mdn =ℓ + (1/2 N-fkb)/fi Mdn =ℓ + (1/2 N-fkb)/fi x i
atau Mdn =u -(1/2 N-fka)/fi atau Mdn =u -(1/2 N-fka)/fi x i

keterangan
ℓ     = lower limit/batas bawah nyata skor yang mengandung median
u     = upper limit/batas atas nyata skor yang mengandung median
fkb = frek. Kumulatif yg terletak di bawah skor yang mengandung median
fka  = frek. Kumulatif yg terletak di atas skor yang mengandung median
fi     = frekuensi asli skor yang mengandung median
I      = panjang kelas interval
N    = number of cases

Contoh tabel 2 Perolehan nilai kompetensi menulis cerpen siswa kelas VII
Interval nilai f fkb fka
65-69 6 100 = N 6
60-64 24 94 30
55-59 25 70 55
50-54 15 45 70
45-49 10 30 80
40-44 6 20 86
35-39 5 14 91
30-34 4 9 95
25-29 3 5 98
20-24 2 2 100 = N
Total N= 100 - -

Mencari letak pertengahan = ½ N= 1/2x 100 = 50, berarti pada interval 55-59, jadi
ℓ = 54,50; fi= 25; fkb=45; i=5

Mdn =ℓ + (1/2 N-fkb)/fi x i =

          = 54,50 + (1/2 100-45)/25 x 5
          = 54,50 +( 5/25 x 5)= 54,50 + 1 = 55,50

Dengan rumus kedua

Mdn =u -(1/2 N-fka)/fi x i

 =59,50-(1/2 100-30)/25 x 5
         = 59,50 – (20/25 x 5) = 59,50 – 4 = 55,50

MODUS
Nilai yang paling sering muncul
Langkah: untuk data tunggal, cari nilai yang paling sering muncul
Untuk data kelompok, tentukan interval kelas yang frekuensinya paling tinggi
Rumus
Mo = ℓ + fa/(fa+fb ) x i     atau  Mo =u -fb/(fa+fb ) x i
Keterangan
ℓ = Modus
fa= frekuensi di atas interval kelas yang mengandung modus
fb = frekuensi di bawah interval kelas yang mengandung modus
dari tabel sebelumnya diketahui,
ℓ = 54,50; fa= 24; fb= 15; i=5; u= 59,50

Mo = ℓ + fa/(fa+fb ) x i     atau  Mo =u -fb/(fa+fb ) x i

       = 54,50 + (24/39x5)    = 59,50 – (15/39x5)
       = 54,50 + 3,08    = 59,50 – 1,92
       = 57,58    = 57,58

TUGAS PORTOFOLIO 2
Berikut merupakan TDF hasil Ujian Akhir Mata Pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMP Bina Mulia
Interval nilai f
95-99 1
90-94 1
85-89 5
80-84 7
75-79 12
70-74 10
65-69 6
60-64 3
55-59 3
50-54 2
Total 50 = N

Dari data di atas, carilah:
Mean dengan cara 1) panjang dan 2) singkat
Median (2 rumus)
Modus (2 rumus)






PORTOFOLIO 3
Berikutadalah data nilai hasil Ujian Akhir Semester Mata kuliah Statistik yang diikuti oleh 100 orang mahasiswa PBSI
63 69 70 78 67 62 75 70 61 74
61 65 64 66 70 74 63 64 68 58
51 60 63 64 81 61 72 63 65 62
71 57 61 77 65 58 72 61 64 68
68 68 64 65 54 69 66 64 67 75
66 62 70 57 67 68 70 70 73 62
60 60 64 66 65 60 67 64 60 58
57 66 67 63 64 55 67 67 65 70
69 71 73 69 60 71 66 73 70 65
62 59 54 67 66 52 67 54 65 66
Soal
Sajikan data di atas ke dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi (TDF) data kelompokan dengan interval kelas = 3
CarilahQ1, Q2, Q3
Carilahdesile
Carilahpresentil










Interval nilai f
95-99 1
90-94 1
85-89 5
80-84 7
75-79 12
70-74 10
65-69 6
60-64 3
55-59 3
50-54 2
Total 50 = N


Sabtu, 22 Februari 2014

Konsep Biaya Modal

1.         pada dasarnya biaya modal merupakan biaya rata-rata tertimbang dari biaya modal,konsep biaya modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai aktiva dan operasi perusahaan perhitungan penggunaan modal sangatlah penting dengan alasan ,yaitu memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan penggunaan biaya diminimumkan,keputusan penganggaran modal memerlukan suatu estimasi biaya modal,keputusan-keputusan lain seperti leasing.Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat menunjukan tingkat minimum laba investasi  yang harus diperoleh dari investasi tersebut ,jika investasi tersebut tidak dapat memberikan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang di tanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan.Biaya modal dapat pula diartikan bahwaq biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi  kepuasan kepada investornya pada tingkat resiko tertentu.
2.       Biaya modal pada dasarnya merupakan biaya rata-rata tertimbang dari biaya modalindividual. Beberapa Langkah untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang,yaitu:
A.         Mengidentifikasi sumber-sumber dana secara umum ada dua sumber dana yang paling sering digunakan yaituutang dan saham. Utang bisa terdiri dari utang bank atau utang obligasi. Sahambisa berupa private placement bisa juga membeli saham yang diperjualbeliakn.Pendapatan saham terdiri dari dividend an Capital Gain.
B.         Menghitung biaya modal individual
Biaya Modal Utang .Biaya modal yang paling tepat untuk semua keputusan adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (WACC).Weighted  Average  Cost  of  Capital ( WACC), adalah rata-rata biaya pendanaan jangkapanjang yang dihitung dengan cara mengalikan masing-masing sumber pendanaan dengan proporsi pada struktur modal,pengertian lain dari ahli ekonomi tentang biaya rata-rata tertimbang (WACC) ,yaitu adalah perhitungan biaya perusahaan dengan memberi bobot masing-masing katagori modal (modal pemegang saham, pinjaman bank, obligasi dan lain sebagainya). WACC merupakan rata-rata tingkat hasil yang diharapkan atas investasi suatu perusahaan.

3.         Terkait dengan pembiayaan atas satu aktiva atau lebih variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain:
#  Keadaan-keadaan umum perekonomian.
Faktor ini menentukan tingkat bebas risiko atau tingkat hasil tanpa risiko.
#   Daya jual saham suatu perusahaan.
Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil minimum para investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah.
#   Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen.
Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta tingkat hasil minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat pula.
#   Besarnya pembiayaan yang diperlukan.
Permintaan modal dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya modal perusahaan.

4.       Biaya modal pada dasarnya merupakan biaya rata-rata tertimbang dari biaya modalindividual. Beberapa Langkah untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang,yaitumengidentifikasi sumber-sumber dana secara umum ada dua sumber dana yang paling sering digunakan yaituutang dan saham. Utang bisa terdiri dari utang bank atau utang obligasi. Sahambisa berupa private placement bisa juga membeli saham yang diperjualbeliakn.Pendapatan saham terdiri dari dividend an Capital Gain kemudian menghitung biaya modal individual: Biaya Modal Utang .Biaya modal yang paling tepat untuk semua keputusan adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (WACC).Weighted  Average  Cost  of  Capital ( WACC), adalah rata-rata biaya pendanaan jangkapanjang yang dihitung dengan cara mengalikan masing-masing sumber pendanaan dengan proporsi pada struktur modal,pengertian lain dari ahli ekonomi tentang biaya rata-rata tertimbang (WACC) ,yaitu adalah perhitungan biaya perusahaan dengan memberi bobot masing-masing katagori modal (modal pemegang saham, pinjaman bank, obligasi dan lain sebagainya). WACC merupakan rata-rata tingkat hasil yang diharapkan atas investasi suatu perusahaan.komponen modal diperhitungkan dalam menentukan WACC. Hutang dagang (accounts payable) tidak dperhitungkan dalam perhitungan WACC. Hutang wesel (notes payable) ata hutang jangka pendek yang berbunga (Short-term Interest-bearing debt) dimasukkan dalam perhitungan WACC hanya jika hutang tersebut merupakan bagian dari pembelanjaan tetap perusahaan bukan merupakan pembelanjaan sementara.
Pada umumnya hutang jangka panjang dari modal sendiri merupakan unsur untuk menghitung WACC. Dengan demikian kita harus menghitung: 1) Biaya Hutang (cost of debt), 2) Biaya laba ditahan (cost of retained earning), 3) Biaya saham Biasa Baru (cost of new common stock), dan 4) Biaya Saham Preferen (cost of preferred stock). Biaya modal harus dihitung berdasarkan suatu basis setelah pajak (after tax basis) karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relefan untuk keputusan investasi.
Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Biaya Modal,di bagi atas : 
A. Faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan perusahaan ,yaitu:
-  suku bunga
- Tarif pajak
B. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan ,yaitu
- Faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan
- Kebijakan dividen
- Kebijakan investasi

5.         Adapun rasio-rasio selain biaya modal rata-rata tertimbang yang di gunakan untuk memperoleh Cost of Capital, perlu dilakukan perhitungan dari masing-masing sumber dana dan biaya modal rata-rata dari keseluruhan dana yang digunakan.
Rasio yang digunakan untuk alokasi modal, yaitu:
       Biaya Hutang = Cost of Debt
       Biaya saham preferen = Cost of Preferred Stock
       Biaya saham biasa = Cost of Common Equity
       Biaya laba ditahan = Cost of Retained Earning
6.         Biaya modal marjinal rata-rata tertimbang berhubungan dengan uang yang akan datang dari total pembiayaan yang baru. Biaya marjinal relevan dengan keputusan sekarang karena biaya dari komponen pembiyaan seperti hutang, saham preferen dan saham biasa meningkat dalam jumlah lebih besar maka WMCC ( Weight marginal cost of capital ) merupakan fungsi peningkatan dari tingkat total pembiayaan baru. Peningkatan biaya komponen pembiayaan disebabkan karena semakin besar resiko penawar dana. Resiko meningkat sesuai dengan peningkatan ketidakpastian terhadap hasil dari pembiayaan investasi dengan dana tersebut. Dengan kata lain, penawar dana meminta pengembalian lebih besar dalam bentuk bunga, dividen atau tingkat pertumbuhan sebagai kompensasi untuk peningkatan resiko karena peningkatan volume yang lebih besar dari pembiyaan baru yang dilakukan.
aBiaya modal, biaya yang munculdariadanya modal sendiridanhutang. Untuk
mengetahuibiaya modal perusahaanharusmenghitungbiaya rata-rata daribiaya
masing-masing modal yang dipergunakan, yaitudengancaramenjumlahkanbiaya
masing-masing modal daridanasendiridandanapinjaman (perkalianporsi modal
sendiridanhutangdenganbiayamodalnya, namun modal hutangharus
mempertimbangkanpajak).
           
Menurut JC. Penney mengadopsidisiplin Economic Value Added (EVA).
Economic ValueAdded(EVA) merupakanindikatortentangadanyapenciptaannilai
darisuatuinvestasi yang secarasederhanadapatdiartikansebagailabaoperasi
setelahpajak (After Tax Operating Income) yang dikurangidengan total biaya
modal (Total Cost of Capital), dimana total biayadihitungdengancaramengalikan
tingkatbiaya modal dengan total biaya yang diinvestasikan.

Rumusdasar EVA adalahsebagaiberikut:
EVA = Labaoperasisetelahpajak – Biaya modal setelahpajak
= EBIT (1-Tarif pajak) – (Total modal) (Biaya modal setelahpajak)
Total modal mencakuputangjangkapanjang, sahampreferen, danekuitassaham
biasa. Jadi, EVA adalahsuatuestimasilabaekonomis yang sesungguhnyadari
perusahaandalamtahunberjalan, danhalinisangatberbedadenganlaba
akuntansi. EVA menunjukkansisalabasetelahsemuabiaya modal, termasuk
modalekuitas, dikurangkan, sedangkanlabaakuntansiditentukantanpa
memperhitungkan modal ekuitas.

EVA akanmenyebabkanperusahaanmemperhatikanstrukturmodalnya. EVA
secaraeksplisitmemperhitungkanbiaya modal atasekuitasdanmengakuibahwa
karenalebihtingginyaresiko yang dihadapiolehpemilikekuitas, besarnyatingkat
biaya modal atasekuitasadalahlebihtinggidaripadatingkatbiaya modal atas
hutang.


                -


Selasa, 18 Februari 2014

metode penelitian kuantitatif dan penjelasanya


A. Metode Penelitian Kuantitatif
Menururt Punch (1988: 4) metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian empiris di mana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung/ angka. Penelitian kuantitatif memerhatikan pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik.
Metode penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan bersifat obyektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif yang bisa diukur. Variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi dan interkorelasi variabel dapat diukur. Peneliti kuantitatif menggunakan sisi pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia teliti. Selain itu, penelitian kuantitatif memiliki beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut:
1.       Tujuan penelitian
Penelitian kuantitatif memiliki tujuan mengeneralisasi temuan penelitian sehingga dapat digunakan untuk memprediksi situasi yang sama pada populasi lain. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antar variabel yang diteliti.
2.       Pendekatan
Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis. Peneliti menggunakan teknik manipulasi dan mengkontrol variabel melalui instrumen formal untuk melihat interaksi kausalitas. Peneliti mencoba mereduksi data menjadi susunan numerik selanjutnya ia melakukan analisis terhadap komponen penelitian (variabel). Penarikan kesimpulan secara deduksi dan menetapkan norma secara konsensus. Bahasa penelitian dikemas dalam bentuk laporan.
3.       Peran peneliti
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti secara ideal berlaku sebagai observer subyek penelitian yang tidak terpengaruh dan memihak (obyektif).
4.   Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pada frekuensi tinggi
5.   Kebenaran dari hasil analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik  dan dapat di generealisasi.
6.   Penelitian kuantitatif menggunakan paradigma positivistik-ilmiah
      Segala sesuatu dikatakan ilmiah bila dapat diukur dan diamati secara obyektif yang mengarah kepada kepastian dan kecermatan (Sunarto, 1993: 3). Karena itu, paradigma ilmiah-positivisme melahirkan berbagai bentuk percobaan, perlakuan, pengukuran dan uji-uji statistik.
7.   Penelitian kuantitatif sering bertolak dari teori.
   Sehingga bersifat reduksionis dan verifikatif, yakni hanya membuktikan teori (menerima atau menolak teori).
8.      Penelitian kuantitatif  khususnya eksperimen, dapat menggambarkan sebab-akibat.
Peneliti seringkali tertarik untuk mengetahui: apakah X mengakibatkan Y? atau, sejauh mana X mengakibatkanY? Jika peneliti hanya tertarik untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y, penelitian eksperimen akan mengendalikan atau mengontrol berbagai variabel (X1, X2, X3 dan seterusnya) yang diduga akan berpengaruh terhadap Y. Kontrol dilakukan sedemikian rupa bukan hanya melalui teknik-teknik penelitian melainkan juga melalui analisis statistik.
9.      Waktu pengumpulan dan analisis data sudah dapat dipastikan
Peneliti dapat menentukan berbagai aturan yang terkait dengan pengumpulan data, jumlah tenaga yang diperlukan, berapa lama pengumpulan data akan dilakukan, dan jenis data yang akan dikumpulkan sesuai hipotesis yang dirumuskan. Hal ini sejalan dengan instrumen yang sudah baku dan sudah dipersiapkan. Demikian halnya model analisis data, uji-uji statistik, dan penyajian data, termasuk tabel-tabel yang akan dipergunakan sudah dapat ditentukan.
ada beberapa metode penelitian yang termasuk pada penelitian kuantitatif

B.  Jenis-jenis metode penelitian kuantitatif menurut  para ahli diantaranya adalah:
1.      Metode Deskriptif
Menurut Whitney (1960),  metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119).
2.      Metode Komparatif
Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan variable yang diteliti.
3.      Metode Korelasi
Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
4.      Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.
5.      Metode Ex Post Facto
Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu.
6.      Metode True Experiment
Dikatakan true experiment (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random.
7.      Metode Quasi Experiment
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
8.      Metode subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.
C.   Langkah-Langkah Metode Penelitian
                                    Karena metode Penelitian ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1.      Perumusan masalah
      Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut:
a.    Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b.   Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.
2.   Perumusan hipotesis
            Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat.
3.    Perancangan penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat).
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas).
c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan penelitian
            Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.
b.  Pelaksanaan
1.  Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
2. Pengolahan data
     Setelah data-data yang diperlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang diperoleh dapat ditulis atau dinyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
3. Menarik kesimpulan
Setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.

5.       Pelaporan penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian meliputi :
a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis.
b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.